NEWS

KUMPULAN BERITA NEWS 
BY INDONESIA PULSA CENTER KHUSUS UNTUK MITRA-MITRA TRXSPEED RELOAD


Source: Koran Tempo, Rabu 30 April 2014
.
Kenaikan Harga Jual Pulsa AS & SIMPATI dipicu oleh Kebijakan Pengetatan dari PT TELKOMSEL itu sendiri. 
.
Seperti kita ketahui harga pulsa telkomsel akhir akhir ini , melambung tinggi dan menjadi problematika tersendiri , bagi server pulsa , dealer pulsa , counter maupun pengguna dalam menjalankan rantai distribusi pulsa all operator. Hal ini berakar ketika di awal tahun 2013 telkomsel mengetatkan kembali sistem hard cluster dan membatasi sistem alokasi stok , semua chip mkios harus digunakan utk mengisi nomor yg berada di area yang telah ditentukan, dan sangat membatasi transaksi luar area .jika ketentuan itu dilanggar  maka pembelian stok akan di batasi dan tidak menutup kemungkinan chip tsb di suspend , [ tidak bisa di gunakan transaksi ] dan untuk kemudian bisa jadi tidak di jatah stok sama sekali.

Sebenarnya hpp MKIOS dari dealer pulsa tidak naik . tetapi mengapa banyak server all operator menaikan harga ? itu semua disebabkan hard cluster tsb, dimana stok alokasi dibatasi sedangkan yg membutuhkan stok melebihi alokasi . itulah yg menjadi penyebab harga telkomsel dari server all operator naik. 

Apakah penyebabnya adalah dari server tidak ada modal untuk membeli stok ? Sama sekali bukan ! sejauh ini proses order server all operator selalu cash, setelah uang diterima oleh pihak dealer baru menginput stok dan itupun menunggu proses yang lama.
.

Lantas mengapa telkomsel menerapkan sistem hard cluster ? Yang tau hanyalah pihak telkomsel. Begitu banyak server pulsa dan Kios / Kounter pulsa yg sangat kecewa dengan kebijakan PT Telkomsel tsb. Dengan kesulitan dialami banyak server yg hanya dapat memberikan stok pulsa AS & Simpati dibatasi langsung oleh pihak TELKOMSEL, tidak sebanding dengan tinggi volume permintaan dari pengguna As & Simpati, maka para server pun menaikkan harga pulsa Telkomsel untuk mengurangi jumlah transaksi pengisian pulsa AS & Simpati tsb.

Dengan kenaikan tinggi harga pulsa AS & SIMPATI tsb memang telah mengakibatkan jumlah pemakai AS & Simpati mulai mengalami penurunan, karena mulai banyak pengguna yg beralih ke operator penyedia layanan GSM lainnya seperti XL dan Indosat, dan akan muncul layanan GSM Nasional (bukan lagi hanya di kota-kota besar saja) AXIS, yg telah dibeli seluruh sahamnya oleh PT XL AXIATA.  
.
Hal tsb tentunya akan menjatuhkan posisi TELKOMSEL sebagai provider/operator pulsa nomor satu terbanyak yg digunakan oleh penduduk di tanah air. Apakah TELKOMSEL menyadari bahwa kebijakan pembatasan hard-cluster yg sangat ketat ini justru akan semakin banyak ditinggalkan pengguna hape? Ini layak ditunggu langkah apa yg akan diambil oleh PT TELKOMSEL dalam mencegah 'kaburnya' pelanggan-pelanggan telkomsel ke operator-operator lainnya tsb.
oleh IRWAN WAHYUDI, Rektor Fakultas Manajemen Informatika di UNIVERSITAS INDONESIA, PAKAR BIDANG INFORMATIKA.


 Source : KOMPAS, Jumat 04 April 2014

Jaringan AXIS dan XL segera 'Disatukan'

XL Axiata telah resmi menjadi pemilik Axis Telekom Indonesia. Dalam waktu dekat, kedua perusahaan itu akan melakukan integrasi di segala bidang, termasuk integrasi infrastruktur jaringan. Integrasi ini akan dipimpin oleh Ongki Kurniawan, Chief Service Management Officer XL Axiata. Ia berharap integrasi jaringan bisa dilakukan segera dan rampung pada tahun ini.

Menurut Ongki, integrasi jaringan merupakan salah satu tahap tersulit karena ia memprediksi bakal ada gangguan jaringan yg dialami pelanggan. Namun, pihak XL akan melakukan integrasi di jam saat trafik tidak terlalu sibuk. “Gangguan layanan pada XL dan Axis pasti ada, tapi kita akan usahakan agar diminimalkan dengan perencanaan yg baik,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Pihak XL dan Axis akan memberi tahu pelanggan tentang kemungkinan adanya gangguan layanan ketika integrasi sedang dilakukan. Integrasi jaringan diklaim Ongki akan membuat layanan XL lebih optimal, perusahaan mendapatkan spektrum frekuensi tambahan yg dimiliki Axis. Berkat akuisisi, XL akan memiliki alokasi frekuensi 22,5MHz di spektrum 1.800MHz, dari sebelumnya yg hanya memiliki alokasi seluas 7,5MHz di 1.800MHz.

Sementara di spektrum 2.100MHz atau blok 3G, XL tetap memiliki alokasi seluas 15MHz. Pemakaian frekuensi tambahan itu akan digunakan XL setelah mendapat izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Hingga nanti situasinya sudah merger, kita baru bisa memanfaatkan spektrum Axis,” terang Ongki. Selain itu, XL juga akan mengintegrasikan layanan serta sistem tarif milik Axis.

Dgn ini, secara otomatis pelanggan Axis akan menjadi pelanggan XL & akan dilayani di XL Center utk konsultasi dan komplain. XL resmi menjadi pemilik Axis pada 19 Maret 2014 dgn menyelesaikan pembayaran akuisisi sebesar 865 juta dollar AS kpd Saudi Telecom Company (STC), yg sebelumnya adalah pemegang saham mayoritas di Axis. Rencananya, XL akan mempertahankan merek Axis yg ditargetkan utk segmen pasar anak muda. Tarif murah yg selama ini menjadi gaya pemasaran Axis juga akan dipertahankan.

Sementara itu, XL akan merekrut karyawan Axis sesuai dgn kebutuhan organisasi. Namun, XL tidak menyebutkan target jumlah karyawan seperti direktur dan divisi apa saja yg bakal dibutuhkan perusahaan. Karyawan XL hingga 2013 tercatat berjumlah sekitar 2.000 karyawan. Perusahaan ini dikenal efisien dalam memaksimalkan sumber daya karyawan.



Source: harian Suratkabar : KOMPAS, 22 Maret 2014

Dibeli XL, Tarif Internet Axis Jadi Mahal?

Perusahaan telekomunikasi XL Axiata saat ini sedang melakukan integrasi dgn Axis Telekom Indonesia. XL akan mempertahankan merek Axis dan memposisikan layanannya utk segmen pasar anak muda atau remaja. Gaya pemasaran Axis selama ini dinilai mengincar segmen pasar anak muda dengan penawaran layanan data (internet) tarif murah. Sementara utk kalangan profesional, usaha kecil menengah, dan perusahaan, merek Axis dinilai tidak begitu populer. “Kita akan lebih menguatkan merek Axis utk segmen anak muda,” kata Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Hasnul Suhaimi dalam media gathering di Banjarmasin, Kamis (20/3/2014).

Ini bisa diartikan, XL akan tetap memberikan tarif yg murah utk layanan data Axis demi mempertahankan & menambah pengguna dari segmen anak muda. XL sendiri dinilai Hasnul punya pangsa pasar yg kuat di segmen anak muda. Dengan penggabungan XL dan Axis, perusahaan itu diharapkan mampu menggaet segmen pasar anak mudah yg lebih banyak. Menurut Hasnul, layanan XL selama ini juga banyak digunakan oleh mereka yg baru menyelesaikan kuliah lalu mulai masuk ke dunia kerja. Namun, di segmen profesional, Hasnul mengakui XL memiliki pangsa pasar yg kecil.

XL resmi menjadi pemilik Axis pada Rabu (19/3/2014) dengan menyelesaikan pembayaran akuisisi sebesar 865 juta dollar AS kpd Saudi Telecom Company (STC). Saat ini kedua perusahaan itu sedang dalam proses integrasi di segala bidang, termasuk integrasi pemasaran, jaringan, layanan, dan pelanggan. Setelah proses akuisisi selesai, secara perlahan Axis akan merger dengan XL. “Integrasinya saya harapkan bisa berlangsung selama 3 sampai 9 bulan. Saya harapkan tidak lewat dari tahun 2014,” tutur Hasnul. Ia menambahkan, bahwa semua pelanggan Axis secara otomatis akan menjadi pelanggan XL dan dilayani oleh XL Center untuk konsultasi dan komplain.

Sementara Axis masih dipertahankan, Hasnul berjanji akan memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan Axis, salah satunya dengan roaming nasional. Roaming nasional akan membantu meningkatkan jumlah pelanggan Axis di daerah yg belum dijangkau oleh operator tsb. Pelanggan di daerah itu bisa menggunakan layanan & tarif Axis yg memanfaatkan infrastruktur dan jaringan milik XL. Hasnul menjanjikan kualitas layanan XL dan Axis bisa lebih baik lantaran perusahaan mendapat spektrum frekuensi tambahan. Berkat akuisisi, XL akan memiliki alokasi frekuensi 22,5MHz di spektrum 1.800MHz, dari sebelumnya yg hanya memiliki alokasi seluas 7,5MHz di 1.800MHz. Sementara di spektrum 2.100MHz atau blok 3G, XL tetap memiliki alokasi seluas 15MHz. Pemakaian frekuensi tambahan itu akan digunakan XL setelah ada izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar